Motivasi
Apa
motivasi itu?
Motivasi adalah
proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Seperti
seorang atlet yang terkenal bernama Terry Fox, menyelesaikan larinya adalah
karena motivasinya untuk melakukan sesuatu untuk mendanai riset kanker ketika
dia masuk rumah sakit karena kanker.
Begitu
juga tentang motivasi murid di kelas berkaitan dengan alasan di balik peirlaku
murid dan sejauh manaperilaku mereka diberi semangat, punya arah dan
dipertahankan dalam jangka lama.
Perspektif motivasi
Perspektif
psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif
yang berbeda pula. Mari kita bahas empat perspektif tersebut :
1.
Perspektif
behavioral
Perspektif
ini menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam
menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau
negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Misalnya guru memberikan nilai
yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid, dan tanda
bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik,
memamerkan karya mereka, memberikan seritifikat perestasi, memberi kehormatan
atau mengumumkan prestasi mereka
2.
Perspektif
humanistis
Perspektif
ini menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan
untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan
Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi
Aktualisasi diri, kebutuhan
tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow, diberi perhatian khusus. Aktualisasi
diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai
manusia dan dimungkinkan hanya setelah kebutuhan yang lebih rendah telah
terpenuhi.
3.
Perspektif
kognitif
Menurut
perspektif ini, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Belakangan ini
muncul minat besar pada motivasi menurut perspektif kognitif. Minat ini
berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu,
atribusi mereka, dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol. Perspektif
kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan
monitoringkemajuan menuju suatu tujuan.
4.
Perspektif
sosial
Kebutuhan afiliasi atau
keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan
orang lainsecara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan
hubungan personal yang sangat akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam
motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat,
keterkaitan dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif
dengan guru.
MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU
Perhatian
terhadap motivasi di sekolah telah mempengaruhi oleh perspektif kognitif. Dalam
bagian ini kita akan mempelajarivsejumlah strategi kognitif efektif untuk
meningkatkan motivasi murid untuk meraih sesuatu atau untuk berprestasi. Kita mulai
bagian ini dengan mengeksplorasi perbedaan krusial antara motivasi ekstrinsik
dan motivasi intrinsik.
Ø Motivasi ekstrinsik : melakukan
sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain ( cara untuk mencapai tujuan). Motivasi
ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk
mendapatkan nilai yang baik.
Perspekif behavioral
menekankan arti penting dari motivasi ekstrinsik dalam prestasi ini, sedangkan
pendekatan kognitif dan humanistis lebih menekankan pada arti penting dari
motivasi intrinsik dalam prestasi.
Ø Motivasi intrinsik : motivasi
internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri ( tujuan itu
sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang
pada mata pelajaran yang diujikan itu.
DAFTAR PUSTAKA
John
W Santrock, Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar