Sabtu, 22 Maret 2014

Teori Vygotsky





Haiii! Postingan kali ini saya akan membahas tentang teori Vygotsky untuk pendidikan anak. kenapa saya memilih Beliau sebagai topik pembahasan saya? ya karna emang udah ketentuan kelompok kami ajasih hehe..
jadi tugas ini merupakan tugas kuliah saya dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan dan saya tergabung dalam kelompok 13, dimana anggotanya ada : 
  1. dessy awalia (13.020) - bronfenbrenner
  2. safira salsabilah (13.040) - bronfenbrenner
  3. mutia (13.070) - vygotsky
  4. dessy natalia (13.130) - vygotsky
  5. dwi clara gladista (13.116) - vygotsky

cukup dulu perkenalannya yaaa. sekarang kita langsung masuk ke topik pembahasan aja yukk :D sebelumnya udah pada tau ga siapa Vygotsky itu?
Nah Vygotsky yang mempunyai nama kepanjangan Lev Vygotsky ini adalah seorang psikolog asal Rusia yang lahir pada tanggal 17 November 1896 dan meninggal pada tanggal 11 Juni 1934. Ia dikenal atas kontribusinya dalam teori perkembangan anak. Salah satu hasil kerjanya yang dikenal di bidang psikologianak adalah merumuskan konsep “Zone of Proximal Development” atau disingkat sebagai ZPD.
Konsep ZPD ini menerangkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang anak ada sebuah area dimana anak tersebut harus diberikan bantuan eksternal untuk dapat belajar hal yang baru, sedangkan ada area lain dimana anak tersebut dapat belajar mandiri tanpa bantuan.
Asumsi Vygotsky. Ada tiga klaim dalam inti pandangan vygotsky : (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental (memahami fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya) ; (2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental; dan (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latarbelakang sosiokultural.

Terus apasih yang dimaksud dengan ZPD itu sendiri???
Zone of proximal development (ZPD) adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Jadi, batas bawah dari ZPD adalah tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri.batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat diterima anak dengan bantuan dari instruktur yang mampu. Penekanan Vygotsky pada ZPD menegaskan keyakinannya akan arti penting pengaruh sosial, terutama pengaruh instruksi atau pengajaran, terhadap perkembangan kognitif anak.
Misalnya, saya ingin mengajari sepupu saya yang berumur 3 tahun untuk mengenal angka dua. Berkenaan dengan ‘dua’, kita bisa mengajari paling tidak dua hal, bentuk angka dan jumlah atau angka dua sebagai kuantitas. Selain itu, anak juga bisa belajar ‘dua’ berkenaan dengan keterampilan, misalnya menuliskannya. Sekarang, kita akan menggunakan pengenalan angka dua sebagai contohnya. Perhatikan gambar berikut.



Scaffolding. Erat kaitannya dengan gagasan zone of proximal development adalah scaffolding, sebuah teknik untuk mengubah level dukungan. Ketika tugas yang akan dipelajari si murid adalah tugas yang baru, maka orang yang lebih ahli(guruatau murid yang lebih mampu) dapat menggunakan teknik instruksi langsung. Saat kemampuan meningkat, maka semakin sedikit bimbingan yang diberikan.
Dengan menggunakan contoh mengenali angka dua di atas, saya ingin melihat kemampuan adik sepupu saya dengan cara menyuruhnya menunjuk angka 2 pada sebuah gambar yang berisi sekumpulan angka.

Bahasa dan Pemikiran. Vygotsky percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasisosial,tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri (disebut juga “pembicaraan batin”atau “pembicaraan privat”). Dimana menurut Vygotsky, private speech adalah alat penting bagi pemikiran selama masa kanak-kanak.

Sekian dulu postingan kali ini. Silahkan dipraktekkan langsung kepada adik atau yang sudah punya anak hihi ;D